Dubes Indonesia di AS Kosong Hampir 2 Tahun Usai Rosan Jakarta – Posisi Duta Besar (Dubes) Republik Indonesia untuk Amerika Serikat (AS) tercatat telah kosong selama hampir dua tahun. Kekosongan ini terjadi sejak Rosan Perkasa Roeslani, yang sebelumnya menjabat sebagai Dubes RI untuk AS, ditunjuk sebagai Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (Wamen BUMN) oleh Presiden Joko Widodo pada pertengahan 2022.
Situasi ini menjadi sorotan banyak pihak mengingat pentingnya hubungan diplomatik antara Indonesia dan AS, terutama dalam bidang ekonomi, investasi, dan kerja sama strategis global.
Rosan Mundur, Posisi Dubes Belum Diganti
Rosan Ditunjuk Jadi Wamen BUMN
Sejak itu, Kedutaan Besar RI di AS dipimpin oleh Kuasa Usaha Ad Interim dan sejumlah pejabat senior lainnya.
Dampak Kekosongan Jabatan
Namun, hingga awal 2025 ini, belum ada penunjukan resmi dari Presiden Joko Widodo mengenai siapa yang akan menggantikan posisi strategis tersebut. Kekosongan ini dinilai bisa mengurangi efektivitas lobi dan kerja sama bilateral.
Imbas ke Diplomasi Strategis
Banyak pengamat menilai bahwa kekosongan jabatan ini bisa mengurangi efektivitas diplomasi, terutama dalam:
- Perdagangan dan investasi
- Kerja sama pertahanan dan teknologi
- Isu perubahan iklim dan energi hijau
Dubes Pentingnya AS dalam Politik Luar Negeri RI
Kemitraan Strategis
Amerika Serikat merupakan salah satu mitra strategis utama Indonesia. Kedua negara tergabung dalam Kemitraan Strategis Komprehensif (Comprehensive Strategic Partnership) yang mencakup:
- Kerja sama di bidang pertahanan
- Penanggulangan terorisme dan kejahatan lintas negara
- Penguatan demokrasi dan HAM
- Sektor energi dan digital ekonomi
Tantangan Global
Dengan semakin kompleksnya tantangan global, kehadiran seorang duta besar penuh dinilai penting untuk menjaga intensitas komunikasi bilateral dan menangkap peluang diplomatik secara cepat.
Respons Pemerintah dan DPR
Belum Ada Keterangan Resmi
Hingga kini, pihak Istana maupun Kementerian Luar Negeri belum memberikan keterangan resmi terkait penunjukan Dubes baru untuk AS.
Tanggapan Komisi I DPR RI
Komisi I DPR RI yang membidangi hubungan luar negeri telah menyampaikan keprihatinannya.
“Amerika adalah mitra utama. Sangat penting segera ada nama calon yang disampaikan Presiden untuk uji kelayakan dan kepatutan,” ujar salah satu anggota Komisi I DPR.
Beberapa nama diplomat senior dan tokoh publik disebut-sebut masuk dalam bursa calon, namun belum ada konfirmasi final dari pemerintah.
Siapa yang Layak Mengisi Posisi Ini?
Kriteria Dubes AS
Analis politik luar negeri menyebut bahwa sosok Dubes untuk AS idealnya memiliki latar belakang diplomasi ekonomi, pemahaman geopolitik global, dan kemampuan lobi di level tinggi.
Syarat yang Diutamakan: Dubes
- Pengalaman di lembaga internasional
- Koneksi kuat dengan komunitas bisnis
- Penguasaan isu strategis regional dan global
Dubes Indonesia di AS
Kekosongan jabatan Duta Besar Indonesia untuk Amerika Serikat yang berlangsung hampir dua tahun menjadi catatan penting dalam diplomasi RI. Mengingat posisi vital AS dalam politik dan ekonomi global, penunjukan pengganti Rosan Perkasa Roeslani dinilai mendesak.
Pemerintah diharapkan segera mengisi kekosongan ini demi menjaga kepentingan strategis Indonesia di panggung internasional.